Penggalan Jurnal Kehidupan, Kisah, Inspirasi, Informasi, Tips, Opini

Rabu, 15 April 2009

Penabung Kecil dan Kenclengan Ayam Jago

Tertarik juga mengetahui bahwa orang yang punya tabungan bernilai kecil katakanlah dibawah Rp 5 juta di bank, nilai tabungan mereka akan terus tergerus oleh biaya administrasi. Dan Penabung kian cepat kehilangan uangnya jika nilai tabungan di bawah Rp 1 juta, sebab bunganya adalah nol persen. Sedangkan untuk mencapai bunga pada titik seimbang, penabung harus memiliki saldo tabungan minimal Rp 6 juta.

Berikut ini kutipan dari http://bisniskeuangan.kompas.com

Safitri, ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Depok, Jawa Barat, tidak habis pikir. Nilai tabungannya yang sekitar Rp 4 juta sudah dua bulan ini terus merosot saldonya. Padahal, ia menabungkan uangnya di bank semata-mata untuk mendapatkan bunga sehingga uangnya beranak-pinak.

"Kalau begini caranya, mending uangnya saya simpan di celengan atau di bawah bantal,” kata ibu tiga anak ini menggerutu.
Kisah Safitri ini juga menjadi persoalan banyak orang yang punya tabungan bernilai kecil, katakanlah di bawah Rp 5 juta.
Banyak orang awam sulit memahami mengapa nilai tabungan mereka terus tergerus. Yang mereka tahu, jika menabung, uang akan bertambah karena berbunga. Pemahaman ini terpatri sejak masa sekolah dasar saat diajarkan untuk menabung.
Saat ini, jangan pernah berharap duit membukit jika hanya punya tabungan tak lebih dari Rp 5 juta.
Ambil contoh BCA, bank yang memiliki jumlah penabung paling banyak di Indonesia. Untuk tabungan Tahapan Silver, BCA mengenakan biaya administrasi Rp 10.000 per bulan. Adapun suku bunga untuk tabungan bersaldo Rp 1 juta-Rp 10 juta sebesar 2 persen per tahun.
Dengan asumsi nilai tabungan awal Rp 5 juta dan tidak pernah ditambah selama setahun, nasabah akan mendapat bunga Rp 100.000 per tahun. Setelah dipotong pajak 20 persen, pendapatan nasabah tinggal Rp 80.000. Padahal, biaya administrasi yang harus dibayar selama setahun mencapai Rp 120.000. Alhasil, dana berkurang Rp 40.000 dalam setahun.
Penabung kian cepat kehilangan uangnya jika nilai tabungan di bawah Rp 1 juta. Sebab bunganya nol persen. Penabung tidak akan tergerus uangnya jika saldonya minimal Rp 6 juta. Pada level itu, biaya administrasi dan bunga mencapai titik keseimbangan.
Perbankan umumnya menerapkan bunga rendah untuk tabungan. Bank Mandiri, bank terbesar di Indonesia, bahkan hanya memberikan bunga 1,75 persen untuk tabungan bernilai Rp 1 juta-Rp 5 juta. Kian tinggi nilai tabungan, bunga akan semakin besar, namun biasanya tak lebih dari 4 persen per tahun. Bank tentu merasa berhak memungut biaya administrasi. Alasannya, mereka harus membangun dan memelihara jaringan seperti ATM, yakni fasilitas untuk para penabung. Bank juga harus membangun infrastruktur teknologi informasi untuk mengelola dan menjaga rekening nasabah tetap aman.
Bank merasa pantas memberi bunga kecil atas tabungan dengan alasan tabungan dapat ditarik setiap saat sehingga bank tidak begitu leluasa menggunakan dana tabungan untuk disalurkan sebagai kredit. Berbeda dengan deposito yang dipatok jangka waktunya sehingga bank mudah mengelolanya.
Bahkan, menurut para bankir, sebenarnya tabungan sudah merupakan jasa yang harus dibeli nasabah. Dengan menabung, nasabah memiliki banyak keuntungan, seperti keamanan dan kemudahan bertransaksi, karena tidak harus membawa uang tunai ke mana-mana.
Di negara maju seperti Jepang hal inilah yang terjadi. Tabungan dipahami bukan lagi tempat menggandakan uang, tetapi hanya sekadar cadangan uang tunai mengantisipasi keperluan transaksi segera atau mendadak. Untuk investasi, dana biasanya ditaruh dalam deposito atau produk pasar modal.
Namun faktanya, perbankan juga kerap memanfaatkan pengetahuan para penabung Indonesia yang umumnya masih awam. Bank tidak pernah menjelaskan kepada nasabah. Misalnya, jika saldonya di bawah Rp 5 juta, dana nasabah tidak akan pernah bertambah.
Tabungan amat berarti bagi perbankan. Sebab, tabungan merupakan dana murah. Bandingkan dengan deposito yang bunganya bisa mencapai 12 persen per tahun. Semakin besar porsi tabungan dalam struktur dana pihak ketiga, maka makin besar pula margin keuntungan bank. Kasarnya, dengan memberi bunga tabungan hanya 3 persen, bank bisa menjualnya sebagai kredit dengan bunga 14 persen.
Untuk Indonesia yang masyarakatnya belum bankable, bank seyogianya memberikan perhatian kepada penabung kecil. Saat ini ada 82 juta rekening bank di Indonesia, atau baru 35 persen dari total penduduk. Masyarakat perlu didorong menabung.
Namun, jika masyarakat kecil tahu uang tabungan mereka akan berkurang, kemungkinan mereka tak akan menabung di bank. Kalau sudah begini sia-sia saja program Ayo ke Bank yang dicanangkan Bank Indonesia.



Maka jika sudah begitu bagi masyarakat kecil yang berharap tabungannya di bank terus bertambah dengan hanya memiliki saldo tabungan dibawah Rp 5 juta, mending jangan menabung di bank, karena nilai tabungan bukannya bertambah tapi malah habis tergerus oleh biaya administrasi bank.
Mending juga nabung kembali di bawah bantal, di kenclengan plastik, atau di kenclengan ayam jago lagi seperti jaman dulu.



Dan ucapkan bye bye program Ayo ke Bank yang dicanangkan Bank Indonesia, karena bank tidak memberikan perhatian dan keberpihakan kepada penabung kecil.

Salam Tulus,
Image Hosted by ImageShack.us
Share:

8 komentar:

Seno mengatakan...

Sistem perbankan yang salah, yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin hiks..

Iya mending ditaruh dibawah bantal atau buat buka usaha kecil2an aja ya sob. Atau paling tidak ditabung di bank syariah lah, yang sistemnya lumayan bagus dibanding bank lain.

harry seenthing mengatakan...

wah kang kayaknya mendingan di pake main di MV atau di BOM, jadi lebih seep nih, kalo di bank...kayaknya enggak dech kang

Ratusya mengatakan...

saya lebih milih ikutan arisan drpd nabung di bank. Makasih udah mampir di tempat saya yaaaa :)

Unknown mengatakan...

@Mas Seno: cita-cita sih mending buka usaha gede2an mas, berhubung modal pas-pasan ya mengkerut deh jd kecil2an,, ha3x

@Mas Harry Seenthing: wah2 mas ini,, pemain MV dan BOM ya?

@Mbak Quinie: ya gitu deh mbak, kalau arisan kan bisa sambil pamer resep masakan,,:D yup, makasih kembali mbak sudah bales mampir.

*em sori al.. jadi malu, soalnya ga ada menu special ya di sini?*

Seno mengatakan...

Kalo ada caleg yang bagi2 duit setelah kalah? Itu yang bagus he..he.. artinya niatnya bener2 ngebantu. Asal tak ada udang dibalik batu, kalo udangnya dibalik bakwan sih enak he.he...

Unknown mengatakan...

itulah, bank mana mau rugi. kasihan memang org2 yg tabungannya kecil. seharusnya ada kebijakan sendiri ya utk mereka.

Unknown mengatakan...

kdg bank juga suka gak mo tahu kalo ATM ketelan dan tau2 duit jadi berkurang. hmm...

Unknown mengatakan...

Yup,setuju.. memang sudah selayaknya ada kebijakan khusus, itu juga kalau bank tidak mau ditinggalkan oleh mereka.

Btw pernah ngalami kartu ATM-nya ketelan ya mbak? :D

Posting Komentar