Penggalan Jurnal Kehidupan, Kisah, Inspirasi, Informasi, Tips, Opini

Sabtu, 04 Juli 2009

Menganalisa Secara Berlebihan, Perlukah?

Kepintaran dan kejeniusan logika terkadang menjadi halangan yang sangat besar untuk meraih kesuksesan. Karena bisa saja otak logika kita sendiri menantang dan menarik kita untuk tidak maju dan hanya lari-lari ditempat, merasa sudah berusaha dan melakukan yang terbaik, tapi pada kenyataannya itu hanya dipikiran kita saja. Jadilah kita merasa maju dengan cepat dan berlari ke depan, tapi pada kenyataannya kita hanya lari di tempat. Mengapa? Karena kita sering berfikir dengan hanya berfikir kita sudah melakukan 'action' dan pada saat 'hasil' yang kita inginkan tidak kunjung datang, kita menyalahkan nasib atau takdir kita, padahal itu salah kita sendiri.

Lantas apa yang harus kita lakukan?

Berhenti menganalisa secara berlebihan, 'Just do it no matter what's going to happen'.

Mungkin kita ingat sebuah cerita Yunani kuno…
Beberapa ribu prajurit Yunani berlayar ke sebuah pulau, dan ternyata setelah mereka tiba di pulau tersebut mereka baru tau dan mendapati bahwa musuh mereka delapan kali lebih banyak. Sebenarnya mereka masih punya kesempatan untuk lari dan mundur, namun sang pemimpin sudah membakar semua kapal tanpa ada yang tersisa. Pilihan mereka kini tinggal dua; 'menang' atau 'mati' dan mereka akhirnya 'menang'. -***-


PS.
Aku dapet PR ini juga akhirnya, dari Mbak Fanny yang sekarang blognya strawberry abis (Ehk... tapi strawberry memang banyak faedahnya, dan salah satunya biar awet muda. Itu mungkin jadi sebab mengapa buah ini cocok disebut 'buah cinta'. Karena strawberry adalah buah yang dapat menjadi kado penuh cinta dari Anda untuk kesehatan tubuh Anda sendiri). Hei... kok aku malah bahas strawberry sih... hahaha.

Yup, kembali ke PR dari Mbak Fanny, nih dia awardnya :



Dan PR nya berbunyi begini, Anda harus meletakkan link-link berikut ini di blog atau artikel Anda :

1. Friendster
2. Google
3. Robby Hakim
4. AeArc
5. Surya-tips
6. Antaresa Mayuda
7. Ranggagoblog
8. Buwel
9. Sang Cerpenis
10. Rana Rasuna

Tapi ingat, sebelum Anda meletakkan link diatas, Anda harus menghapus peserta nomor 1 dari daftar. Sehingga semua peserta naik 1 level. Yang tadi nomor 2 jadi nomor 1, nomor 3 jadi 2, dst. Kemudian masukkan link Anda sendiri di bagian paling bawah (nomor 10). Tapi ingat ya, Anda harus fair dalam menjalankannya. Jika tiap penerima award mampu memberikan award ini kepada 5 orang saja dan mereka semua mengerjakannya , maka jumlah backlink yang akan didapat adalah :

Ketika posisi Anda 10, jumlah backlink = 1
Posisi 9, jml backlink = 5
Posisi 8, jml backlink = 25
Posisi 7, jml backlink = 125
Posisi 6, jml backlink = 625
Posisi 5, jml backlink = 3,125
Posisi 4, jml backlink = 15,625
Posisi 3, jml backlink = 78,125
Posisi 2, jml backlink = 390,625
Posisi 1, jml backlink = 1,953,125

Dan semuanya menggunakan kata kunci yang Anda inginkan. Dari sisi SEO Anda sudah mendapatkan 1,953,125 backlink dan efek sampingnya jika pengunjung web para downline Anda mengklik link itu, Anda juga mendapatkan traffik tambahan.

Nah, silahkan copy paste saja PR ini, dan hilangkan peserta nomor 1 lalu tambahkan link blog/website Anda di posisi 10. Ingat, Anda harus mulai dari posisi 10 agar hasilnya maksimal. Karena jika Anda tiba2 di posisi 1, maka link Anda akan hilang begitu ada yang masuk ke posisi 10.

Award dan PR ini selanjutnya aku berikan juga kepada Mbak Ducky dan Mbak Penny, dah segitu ajah yang penting 'Just do it no matter what's going to happen'.


Share:

Kamis, 02 Juli 2009

Bukan Elegi Kesunyian, Sekalipun Hidup Sejatinya Sebuah Kesunyian?


Dari artikel kemarin di blog ini mungkin tersirat riakan suasana hati saat menulisnya. Maaf bila diri ini ternyata memanfaatkan blog ini juga sebagai media pelampiasan atas apa yang diri ini rasakan; susah, sedih, senang, ketidak mampuan, kerinduan, unek-unek, harapan, keinginan tuk berbagi, dan banyak lagi. Mudah-mudahan tidak ada salahnya, tetap berharap mendapat semangat dari sini tuk menjadi mahluk yang tak mudah rapuh.

Karena bagaimanapun disaat diri ini membutuhkan kehadiran penyemangat, darimana pun datangnya itu, kenapa tak diterima dan dipahami?

Mendengarkan suara hati sendiri memang perlu, namun bukan berarti menulikan hati dari suara-suara kecintaan dari luar. Toh diri ini hanya manusia biasa, sangat-sangat jauh dari kesempurnaan. Tak ingin terbelenggu oleh ketidak-pekaan. Tak ingin terkungkung oleh kesendirian. Alangkah menakutkannya, dan takkan ada manusia yang sanggup tuk melalui perjalanan hidup hanya dengan individunya sendiri, tanpa memerlukan individu lain.

Keinginan menjadi pribadi yang dicintai, disenangi, dirindui, membuat bahagia ketika bertemu dan membuat senang berada di dekatnya dalam perjalanan di kehidupan ini.

Ia ada bercerita,
tentang kenanganmu yang melupakannya,
dari apa yang ia sayangi.
Ia pun ada bercahaya,
memancarkan sinar karena wajahmu,
dan ceritamu sungguh menjadi pemikatnya.
Bila pun ia mengeluh keletihan di tengah perjalanan,
maka hasrat tuk bertemu,
seakan memberinya sebuah kekuatan.
Karena cinta ini bukanlah sekedar berbasa-basi,
atau bahkan keterpaksaan,
maka sambut ini dalam
persaudaraan,
persahabatan.
Akan selalu teringat;
itu adalah sesuatu yang paling ternikmati.
Pun bila kau ingin berjalan sendiri,
dan entah merasa bosan terhadapku,
tak mengapa!
Namun kau tetap akan mendengar,
suara ini memanggilmu;
saudaraku,
sahabatku.
Hingga gaung cinta ini,
mendatangimu di manapun kau berada.
Akan kau mengerti...
keindahan dari sebuah ketulusan.

-***-



Share:

Rabu, 01 Juli 2009

Sekedar Meneruskan Kehidupan Untuk Musim Berikutnya

Penggalan Gemerisik Ilalang, Sayup Di Telinga Membekas Di Rongga Dada (8)

Penghujung musim ini memberi sederet makna. Ada amarah menggelegak. Kala kebimbangan akan sebuah keputusan yang teramat berat, kala kekecewaan menghampakan sebuah harapan. Sungguh, amarah telah menjelmakan karakter lain. Dan aku enggan berdiri, lebih baik duduk diam, atau bahkan tidur. Hingga musim berikutnya, tatkala amarah telah terpadamkan.

Bagaimanapun tak sepatutnya amarah terlampiaskan kepada mahluk lain, bagaimanapun lebih mulia memendamnya hingga alih-alih orang lain, tangan dan kaki pun tak tahu bila amarah sedang menggelegak di hati. Memaafkan dan menyelesaikan setiap permasalahan, dari pada menghunuskan amarah. Dari sisi manapun takkan ada pembenaran dengan timbulnya amarah, kecuali permasalahan baru. Takkan ada penyelesaian hingga amarah terpadamkan, kecuali penyesalan...

Maafkan aku...
Apa dayaku bila aku hanya pohon yang tumbuh diantara dedaunan kering berserakan. Yang sekedar meneruskan kehidupan untuk musim berikutnya. Kehidupan yang kecil, berharga tapi kecil.

(dari penggalan hasrat yang tak teruraikan)

Image Hosted by ImageShack.us


PS.
Sekalian ingin pamer award dari mbak Fanda setelah kelamaan berenang dari hulu ke hilir di Sungai Hidup (apalagi di tepi sungainya ada rumah mungil, siapa yang nggak betah?).

Share: