Kadangkala di tengah malam gue berfikir tentang kehidupan gue. Kehidupan yang kecil, berharga tapi kecil. Apakah gue menjalaninya karena gue suka? Atau karena gue gak pernah berani?
Sementara begitu banyak yang gue lihat, hingga sesaat gue terpana pada sesuatu, seseorang di hari-harinya...
Adakah jarak yang sejengkal itu demikian bermil-mil, hingga setiap detik demikian menyesakkan?
Tapi gue mampu bernafas, namun lebih terartikan gak! Apadaya, bila, tangan dan kaki ini tak mampu bergerak? Sanggupkah gue? Beranikah gue? Bukankah sebaliknya yang seharusnya berlaku?
Gue bukan mau jawaban yang sebenarnya, tapi gue hanya ingin mengantarkan pertanyaan ini ke dalam kekosongan, karena di dasar kekosongan itu gue berada.
(dari penggalan hasrat yang tak teruraikan)
Sementara begitu banyak yang gue lihat, hingga sesaat gue terpana pada sesuatu, seseorang di hari-harinya...
Adakah jarak yang sejengkal itu demikian bermil-mil, hingga setiap detik demikian menyesakkan?
Tapi gue mampu bernafas, namun lebih terartikan gak! Apadaya, bila, tangan dan kaki ini tak mampu bergerak? Sanggupkah gue? Beranikah gue? Bukankah sebaliknya yang seharusnya berlaku?
Gue bukan mau jawaban yang sebenarnya, tapi gue hanya ingin mengantarkan pertanyaan ini ke dalam kekosongan, karena di dasar kekosongan itu gue berada.
(dari penggalan hasrat yang tak teruraikan)