Penggalan Jurnal Kehidupan, Kisah, Inspirasi, Informasi, Tips, Opini

Minggu, 16 Oktober 2011

Enggan Menjadi Tua Bukan Berarti Melawan Gilasan Waktu

Ulang Tahun... Apa artinya bagi seseorang?
Tentunya adalah saat-saat membahagiakan tatkala kolega, teman, sahabat, kerabat, saudara, orang tercinta... mengucapkan "Selamat Ulang Tahun", maka berlonjaklah hati dalam kegembiraan. Berlanjut datangnya kiriman kado, ucapan, dan berjuta kebahagiaan dari berbagai penjuru. Dan lalu apa yang akan dilakukan? Membuka kado, membalas ucapan-ucapan, atau makan-makan sekadar berbagi kebahagiaan di usia yang baru?
Bila ditanya apakah gue bahagia dengan usia yang bertambah? Jujur, gue bilang "gak!". Gue ngerasa semakin tua dan menjadi renta. Sungguh ingin rasanya kembali seperti masa kanak-kanak, tapi pastinya gak akan mungkin. (nyadar diri..hehe)

Tentunya kita tau kan? Wahana yang paling nikmat untuk bermain dan menikmati hidup adalah ketika kita masih muda dan kanak-kanak. Maka berbahagialah mereka yang masih muda, nikmatilah masa kanak-kanak kalian sebelum tua.

Kenapa gue bilang sebelum tua dan bukannya sebelum dewasa? Karena gak sedikit orang yang sudah tua tapi berpikir gak dewasa (apalagi yang style-nya saingan sama anak belasan tahun, ya udah.. jadi kayak jaman Jurasic dah..hehe ).

Yup, "tua itu pasti, dewasa itu pilihan". Dan manakala seseorang telah memasuki babak pendewasaan, maka semakin lenyaplah masa-masa bermain. Mereka harus bisa mendewasakan dirinya bagaimanapun keadaannya.

Maka bila kita bertanya, patutkah berbahagia kala ulang tahun? Ketika usia bertambah dan menjadi tua, raut wajah menjadi keriput, rambut yang mulai beruban, dan kita kehilangan jiwa kemenangan yang dulu. Ketika pijakan usia di dunia tersisa semakin dangkal, menyusut oleh gilasan waktu secara perlahan namun pasti. Hingga pada akhirnya kita akan tertuju pada satu garis finish yang semua orang pasti sama-sama akan menjalaninya. Pembedanya hanyalah waktu, tempat, dan caranya saja.

Ahk, sahabatku, bila kau berulang tahun di hari ini dan membaca coretan gue ini, janganlah kau merasa hari ini kau tak patut bersuka cita karena umurmu bertambah atau terperangah di depan cermin sambil memandangi wajahmu sudah mulai keriput atau belum, berlama-lama menyisir rambutmu helai demi helai kalau-kalau uban telah tumbuh. Hahaha...
Lebih baik rekoleksi dan introspeksi diri, lalu persiapkan diri untuk tingkat kedewasaan yang lebih matang di umurmu yang sekarang dan selanjutnya.

Mungkin inilah ungkapan perasaan gue di hari ulang tahun, ketika umur gue di dunia berkurang lagi setahun. Dan gue selalu enggan menjadi tua, bukan berarti gue melawan gilasan waktu. Malah sebaliknya, buat rekoleksi dan lebih mematangkan jiwa dengan mengkaji pengalaman hidup yang terkumpul. Selalu dan selamanya...

Share:

Kesederhanaan Dalam Komunikasi Efektif

Sebagian besar kegiatan kita sehari-hari adalah komunikasi, mulai antar teman atau pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Jika kita teliti lebih dalam, banyak kegagalan dari komunikasi yang kita lakukan. Bisa jadi bentuknya karena tujuan yang kita inginkan belum tercapai. Bukan tujuan komunikasi secara egois tentunya, tetapi tujuan komunikasi yang lebih kepada tidak adanya saling kesepahaman, belum bertambahnya informasi, serta ada usaha perubahan tingkah laku pada orang yg terlibat dalam komunikasi. Yang terkadang tidak hanya diartikan persetujuan semata.

Pada prinsipnya kegiatan komunikasi adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan. Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.

Dan komunikasi seharusnya mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yg terlibat dalam komunikasi. Tujuannya adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima, sehingga bahasa harus jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik harus seimbang.

Komunikasi yang efektif sangat layak kita perhitungkan dalam membangun karir kita. Dengan komunikasi yang baik tentunya akan mendukung segala aktifitas kerja yang kita lakukan. Apalagi bila pekerjaan kita melibatkan berbagai bentuk presentasi, rapat-rapat, lobi-lobi, penyuluhan dan lain-lainya. Bidang pekerjaan komunikasi seperti presenter dan sejenisnya sangat ditentukan oleh bagaimana cara kita berkomunikasi dalam menyampaikan sesuatu.

Banyak faktor yang dapat membuat apa yang akan kita sampaikan menjadi lebih berkualitas. Seperti kesiapan mental, penguasaan bahan, kelengkapan sarana pendukung serta hal-hal lainnya. Adakalanya kita merasa "nervous" hingga untuk mengungkapkan sesuatu, kita malah kehilangan percaya diri bahkan pembicaraan jadi berputar-putar.

John C Maxwell dalam "21 Kualitas Kepemimpinan Sejati" , mengatakan bahwa mengembangkan ketrampilan berkomunikasi yang sempurna sungguh sangat penting bagi kepemimpinan yang efektif. Sang pemimpin harus dapat membagi pengetahuan serta gagasan-gagasannya untuk menciptakan desakan serta antusiasme pada diri orang lain. Jika seorang pemimpin tak dapat menyampaikan pesan dengan jelas dan tak dapat memotivasi orang lain untuk menindaklanjutinya, maka memiliki pesan untuk disampaikannyapun menjadi percuma.

"Komunikasi bukanlah soal apa yang kita ucapkan, melainkan juga bagaimana kita mengucapkannya. Kunci komunikasi yang efektif adalah kesederhanaan. Lupakanlah upaya mengesankan orang dengan kata-kata atau kalimat-kalimat yang canggih. Jika kita ingin membangun hubungan dengan sesama, utamakanlah kesederhaan."

Share:

Rabu, 05 Oktober 2011

Membalas atau Memaafkan dan Lupakan?

Dari sedikit kefrustasian dalam hidup yang kita ketahui, (yang sangat dikenal menjadi penyumbang terbesar kefrustasian), ada satu yang tidak bisa dihindari dalam hubungan dekat; "Suatu hari, seseorang yang Anda cintai atau merasa dekat dengan anda akan menyakiti Anda."
Mungkin ia akan terlihat begitu jahat di mata Anda atau teman Anda, meninggalkan Anda atau menghina keluarga Anda. Berada terlalu dekat dengan seseorang berarti ia bisa melemparkan Anda ke tempat yang paling menyakitkan. Dan jika itu yang ia lakukan terhadap Anda, bagaimana Anda akan menanggapinya?

Membalas, tentu saja. Tapi bagaimana jika Anda tidak sanggup membalas? Anda akan menyimpan dendam hingga beberapa waktu lamanya, atau bahkan hingga saat napas terakhir Anda akan selalu mencoba untuk membalas dendam. Kecuali bila dendam itu Anda hapus saat ini dan hari-hari ini semua tentang memaafkan, dan lupakan. Menurut para ahli dikatakan bahwa memaafkan dalam hubungan pribadi, sangat normal. Ini membuat Anda sehat dan lebih bahagia. Hal ini juga membuat Anda merasa kuat.

Adalah Mahatma Gandhi yang mengatakan, "Memaafkan adalah simbol kekuatan" - dan lebih baik bagi Anda. Dendam berakibat buruk bagi tekanan darah Anda, menyebabkan kecemasan dan dapat mengurangi harapan hidup Anda. Ini mempengaruhi Anda, dan bukan ia - pelaku yang mungkin telah melupakan semua tentang apa yang membuat Anda dendam dan sakit hati. Dalam hubungan, pasangan yang saling memaafkan lebih bahagia daripada mereka yang tidak - dan pasangan bahagia dalam hal apapun lebih mungkin untuk saling memaafkan daripada mereka yang telah membuat sengsara satu sama lain selama bertahun-tahun.

Tetapi memaafkan juga tentunya tidak mudah. Para ahli mendefinisikannya sebagai suatu proses yang menghasilkan Anda kehilangan keinginan untuk membalas dan melepaskan emosi negatif. Anda bisa memaafkan tetapi tidak berdamai dengan orang yang Anda maafkan. Anda bisa memaafkan tanpa memberitahu mereka. Dikatakan oleh beberapa ahli, bahwa memaafkan bisa membawa Anda dalam damai dan penyelesaian, tetapi itu butuh waktu, dan akan lebih akurat untuk mengatakan kepada seseorang, saya akan mencoba untuk mengampuni Anda.

Jadi bagaimana Anda memaafkan? Pertama, pikirkan tentang manfaat (tidak terobsesi atas bagaimana ia telah membuat Anda begitu marah), kemudian tentang setiap orang yang mungkin bisa saja melakukan kesalahan (tidak ada yang sempurna); introspeksi kembali atas apa yang terjadi dengan melihat apakah Anda dapat memahami reaksi Anda dan mengapa orang lain bisa berperilaku seperti itu. Hal ini juga mengatakan bahwa itu adalah pilihan bebas untuk memaafkan atau tidak, namun Anda dapat membuat analisis manfaat dan resiko untuk itu.


Share: