Penggalan Jurnal Kehidupan, Kisah, Inspirasi, Informasi, Tips, Opini

Rabu, 05 Oktober 2011

Membalas atau Memaafkan dan Lupakan?

Dari sedikit kefrustasian dalam hidup yang kita ketahui, (yang sangat dikenal menjadi penyumbang terbesar kefrustasian), ada satu yang tidak bisa dihindari dalam hubungan dekat; "Suatu hari, seseorang yang Anda cintai atau merasa dekat dengan anda akan menyakiti Anda."
Mungkin ia akan terlihat begitu jahat di mata Anda atau teman Anda, meninggalkan Anda atau menghina keluarga Anda. Berada terlalu dekat dengan seseorang berarti ia bisa melemparkan Anda ke tempat yang paling menyakitkan. Dan jika itu yang ia lakukan terhadap Anda, bagaimana Anda akan menanggapinya?

Membalas, tentu saja. Tapi bagaimana jika Anda tidak sanggup membalas? Anda akan menyimpan dendam hingga beberapa waktu lamanya, atau bahkan hingga saat napas terakhir Anda akan selalu mencoba untuk membalas dendam. Kecuali bila dendam itu Anda hapus saat ini dan hari-hari ini semua tentang memaafkan, dan lupakan. Menurut para ahli dikatakan bahwa memaafkan dalam hubungan pribadi, sangat normal. Ini membuat Anda sehat dan lebih bahagia. Hal ini juga membuat Anda merasa kuat.

Adalah Mahatma Gandhi yang mengatakan, "Memaafkan adalah simbol kekuatan" - dan lebih baik bagi Anda. Dendam berakibat buruk bagi tekanan darah Anda, menyebabkan kecemasan dan dapat mengurangi harapan hidup Anda. Ini mempengaruhi Anda, dan bukan ia - pelaku yang mungkin telah melupakan semua tentang apa yang membuat Anda dendam dan sakit hati. Dalam hubungan, pasangan yang saling memaafkan lebih bahagia daripada mereka yang tidak - dan pasangan bahagia dalam hal apapun lebih mungkin untuk saling memaafkan daripada mereka yang telah membuat sengsara satu sama lain selama bertahun-tahun.

Tetapi memaafkan juga tentunya tidak mudah. Para ahli mendefinisikannya sebagai suatu proses yang menghasilkan Anda kehilangan keinginan untuk membalas dan melepaskan emosi negatif. Anda bisa memaafkan tetapi tidak berdamai dengan orang yang Anda maafkan. Anda bisa memaafkan tanpa memberitahu mereka. Dikatakan oleh beberapa ahli, bahwa memaafkan bisa membawa Anda dalam damai dan penyelesaian, tetapi itu butuh waktu, dan akan lebih akurat untuk mengatakan kepada seseorang, saya akan mencoba untuk mengampuni Anda.

Jadi bagaimana Anda memaafkan? Pertama, pikirkan tentang manfaat (tidak terobsesi atas bagaimana ia telah membuat Anda begitu marah), kemudian tentang setiap orang yang mungkin bisa saja melakukan kesalahan (tidak ada yang sempurna); introspeksi kembali atas apa yang terjadi dengan melihat apakah Anda dapat memahami reaksi Anda dan mengapa orang lain bisa berperilaku seperti itu. Hal ini juga mengatakan bahwa itu adalah pilihan bebas untuk memaafkan atau tidak, namun Anda dapat membuat analisis manfaat dan resiko untuk itu.


Share:

1 komentar:

Fajar mengatakan...

sungguh berat pilihannya....

Posting Komentar