Penggalan Jurnal Kehidupan, Kisah, Inspirasi, Informasi, Tips, Opini

Minggu, 29 Maret 2009

Alasan Pria Bersunat

Menurut penelitian, di seluruh dunia hanya sekitar 30 persen pria yang disunat. Di negara muslim, hampir seluruh pria disunat. Sedang negara Barat yang banyak warganya disunat adalah Amerika Serikat, yang mencapai 79 persen.




Alasan pria bersunat selain mengikuti ajaran agama, juga karena faktor kebersihan alat kelamin. Dengan bersunat tidak ada lagi yang menghalangi jalan keluar urine sehingga tidak ada sisa kotoran yang tertampung pada alat kelamin.

Pria yang bersunat tidak hanya lebih kebal dari risiko tertular HIV/AIDS, tapi juga dua penyakit lain yang ditularkan via kelamin yakni herpes dan papollomavirus manusia (HPV). Meski begitu, bersunat tidak bisa menahan penularan sipilis.

Manfaat lain dari bersunat selain jadi lebih sensitif, tidak mudah lecet dan terkena iritasi, bersunat juga punya pengaruh terhadap kehidupan seksual laki-laki. Ia akan terhindar dari ejakulasi dini.

(dari berbagai sumber)
Image Hosted by ImageShack.us
Share:

Minggu, 15 Maret 2009

Siklus Perjalanan Hidup


Momentum

Waktu selalu mengingatkan jiwa akan rotasi hidup ini. Kehidupan yang nyata berjalan, sebagaimana siang dan malam menjadikan bukti kehidupan tak pernah diam.
Sebuah rotasi, sebuah perjalanan, itulah hidup ini. Siang dan malam adalah siklus keharusan yang silih berganti. Kemarin, esok, lusa ataupun hari ini adalah siklus perjalanan hidup yang sekalipun kadang kita merasa terasingkan atau terpojokkan didalamnya, namun itu bukan merupakan akhir dari siklus perjalanan hidup.

Kehidupan tidak pernah berhenti di satu titik (v), adakalanya memang kita merasa terasingkan atau terpojokkan (m). Tetapi itu bukanlah akhir dari segalanya (P).



Kesimpulan :
Kehidupan selalu berputar. Maka saat kita merasa terasingkan atau terpojokkan, itu bukanlah akhir dari segalanya.


Salam tulus,
Image Hosted by ImageShack.us
Share:

Sabtu, 07 Maret 2009

Ketulusan


Relativitas Dilatasi Waktu

Ketulusan memang lebih mudah diucapkan dan dituliskan daripada dipraktekkan sebab ia berasal dari lubuk hati yang paling dalam, yang hanya memberi dan tak pernah berharap akan mendapatkan balasan.

Mengukur sebuah ketulusan memanglah rumit, karena ia bias dan baru terlihat akurat seiring putaran waktu (Dt). Ia sangat dipengaruhi oleh gerak relatif kerangka (v), dan kecepatan cahaya (c). Dan malah kadang baru terukur ketika ia telah menjadi kerangka diam (Dto).

Maka rumus menghitung ketulusan :

Dt = Dto / Ö(1 - v²/c²)


Kesimpulan :
Ketulusan memang sulit dibuktikan. Ia biasanya hanya akan terlihat seiring perjalanan waktu. Bahkan kerap terbukti ketika yang bersangkutan telah tiada.


Salam tulus,
Image Hosted by ImageShack.us
Share: