Penggalan Jurnal Kehidupan, Kisah, Inspirasi, Informasi, Tips, Opini

Selasa, 21 April 2009

Gue Mengetahuinya Bernama Sayap Cinta

Anda tentu tahu begitu pula gue, betapa sudah terbiasanya manusia digelayuti bermacam-macam beban ke sana ke mari. Dari mencari nafkah hingga mempersiapkan hari tua. Sungguh betapa beratnya beban hidup ini bagi manusia. Mulai Abang Beca, sampai Pejabat dan Pengusaha. Mulai dari yang miskin, yang pas-pasan, hingga yang kaya, sama-sama menggendong beban, sekalipun beban mereka berbeda namun sesungguhnya sama beratnya. Layaknya matahari, bulan, awan dan bintang yang memiliki fungsi dan tempat masing-masing.

Inikah sesungguhnya kehidupan itu?
Kehidupan yang penuh dengan beban?
Kehidupan yang tak lebih hanya "penderitaan"?

Ah..., beban hidup itu, semakin gue bertambah usia maka terasa benar semakin bertambah berat dan menjadi bertambah berat terlebih lagi tatkala beban itu telah terkontaminasi oleh kebencian. Kemanapun gue pergi, beban itu selalu mengikuti, hingga sampai suatu hari nanti dimana tubuh gue gak akan kuat lagi menyangga beban itu, maka terlemparlah gue ke tanah.

Di sepanjang perjalanan hidup gue, dari satu masalah hingga ke masalah lain. Menjadikan gue benar-benar yakin kalo gak akan pernah ada seorang pun manusia yang sepenuhnya terbebas dari masalah. Sampai-sampai gue melihat banyak diantaranya yang miskin senyuman, mudah hilang kesabaran, mudah tersinggung, mudah marah, dan yang senantiasa minta diperhatikan.
Apakah semuanya itu bermula hanya dari sebuah beban hidup yang terkontaminasi oleh "kebencian"?

Lantas apakah yang dapat meringankan beban hidup gue sehingga bak kapas ditiup angin, melayang-layang dengan ringan ke sana ke mari?
Sungguh, alangkah indahnya hidup ini bila beban itu terasa ringan dan semakin ringan saja. Adakah yang dapat menerbangkan gue melayang-layang walaupun digelayuti oleh beban hidup?
Ataukah gue harus memiliki sayap untuk dapat ringan melayang?
Seperti apakah sayap itu?
Di manakah sayap itu?

Ah..., sayap itu.
Gue mengetahuinya bernama sayap cinta...

Image Hosted by ImageShack.us

Share:

8 komentar:

Seno mengatakan...

ayo sob, kepakkan sayapmu.

deena mengatakan...

jadi inget lagu Dewa... coba kembangkan sayap patahmu...
bnr juga orang makin tua [makin nambah umur] maunya ya seperti itu...

Seno mengatakan...

Ketika sayap2 sudah dikepakkan,
maka ia akan semakin tinggi,
semakin tinggi ia,
akan semakin luas medan penglihatannya,
ia akan melihat semua titik,
dengan lebih objektif.

Wah nglantur saya ya.

ciamismanis mengatakan...

syair lagu dewa yah kang......hehehehe bukan yah, tapi untuk sayap sya jadi inget ama kahlil gibran, dan mengembangkan sebuah sayap ntuh gag gampang banyak suka dukanya

Unknown mengatakan...

ehm, intinya beban hidup akan semakin berat bila didalamnya ada benci, sebaliknya akan semakin ringan bila didalamnya ada cinta.

@Bos Seno: Semakin tinggi sayap dikepakkan, manakala sayap itu patah, kejatuhannya semakin sakit. heuheuheu... nggak ngelantur kok bos saya suka.

@duCky: Bangkit dari kejatuhan kan mbak? :D

@ciamismanis: Yup, apalagi sayap yang dapet nyervice ya kang,...heuheuheu

Youngky mengatakan...

thanks y info nya.... lainn kali kunjung lg..... ditunggu lo

Unknown mengatakan...

batas antara benci dan cinta itu sgt tipis. setipis kulit ari, tapi benci dan cinta itulah yg mewarnai kehidupan sehingga lebih merona.

Anonim mengatakan...

Hidup akan terasa ringan bila ada cinta dan kepasrahan kepada Nya dalam menjalani hidup ini....

Posting Komentar