Penggalan Jurnal Kehidupan, Kisah, Inspirasi, Informasi, Tips, Opini

Kamis, 07 Oktober 2010

Mengapa Kita Seolah Sulit Menemukan Cinta?

Mungkinkah Anda pernah mendengar teman Anda mendeskripsikan kehidupan rumah tangganya seperti ini? 'Saya memiliki segalanya, namun segala yang saya miliki itu ternyata adalah kesalahan'. Ya, andai saja kita tahu bagaimana memilih teman hidup, maka kita tak perlu 'terjebak' dalam kondisi desperado nantinya.


Para ahli mengatakan bahwa kita pada umumnya clueless tentang apa-apa yg kita inginkan, tak tahu tentang keinginan diri sendiri. Kita mencari-cari dan terus mencari apa yang dinamakan sebagai 'soulmate', kemudian berganti-ganti pasangan, bertukar-tukar pacar dari pacar satu ke pacar lainnya, namun tak menjamin bahagia pada akhirnya. Dan hingga kini tingkat perceraian masih lebih tinggi, dan lebih tinggi lagi.


Maka kenali diri kita sendiri terlebih dahulu,
sebelum mengenali orang lain dan menjalin relasi khusus dengannya.


Cobalah definisikan nilai-nilai hidup seperti apa yang kita miliki.
Nilai-nilai ini biasanya cenderung menetap dan mendampingi individu dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan. Dan jika nilai-nilai ini dapat dikompromikan atau sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh pasangan, maka nilai inilah nantinya yang dapat berperan. Ibarat 'perekat' dalam hubungan jangka panjang.

Yang termasuk ke dalam nilai2 ini yakni diantaranya terkait dengan: agama/kepercayaan yang dianut, kebiasaan individual dalam mengatur keuangan, kebiasaan individual dalam mengambil sebuah keputusan penting (apakah sendiri2 atau diputuskan berdua, atau terbiasa membutuhkan bantuan orang lain), pandangan pribadi terkait dengan kejujuran dan kesetiaan, bahkan tentang bagaimana pandangan anda tentang konsep sebuah perceraian pun harus dikenali.

Kenali dan pahami kebutuhan emosional kita.
Kebutuhan akan intimasi, kebutuhan akan pemuasan seksual, kebutuhan untuk dihargai, dipahami, diterima oleh pasangan kita adalah merupakan jenis-jenis kebutuhan yang harus kita kenali dan sadari keberadaannya pada diri kita. Tiap individu memiliki caranya tersendiri dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut dan mencapai kebahagiaan atas terpenuhinya kebutuhan tersebut.

Saat kita sudah kenal akan kebutuhan apa yang paling kita inginkan, maka saat itu pula kita dapat mencari orang seperti apa yang kita inginkan, dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut. Contoh: jika kebutuhan akan rasa aman adalah hal paling penting bagi diri anda, maka lebih baik jika mencari pasangan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut (kebutuhan rasa aman dapat berupa materi, atau masa depan yang pasti).

Identifikasikan pola kita dalam menjalin relasi, kasih sayang dan cinta.
Bagaimana caranya menemukan orang yang dapat sesuai dengan kebutuhan emosional kita dan dapat berbagi nilai-nilai yang sama dengannya? Jawabannya adalah: coba lihat pada jenis relasi paling baik yang sudah pernah kita alami bersama keluarga atau teman baik. Ingat-ingatlah hubungan dengan orang-orang tersebut yang telah membuat kita merasa 'tumbuh', menjadi diri sendiri dan merasa 'utuh'.

Lakukan uji coba (test drive) pada hubungan yang sudah kita miliki (sebelum menikah).

Jika uji coba sudah lewat dari 3 bulan, dan kita merasakan ada kemajuan, maka mulailah berpikir untuk menuju tahap yang lebih serius.

(freely translated from: Colette Bouchez - WebMD Feature)



Share:

0 komentar:

Posting Komentar