Dalam bahasa Indonesia kata "brand" dan "branding" memiliki makna yang berbeda. Bila kata brand berarti “merek”, maka branding memiliki pengertian “segala aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk tujuan membangun dan membesarkan suatu merek dari suatu produk atau jasa”.Sementara di saat yang sama, para kompetitor terus menerus memacu inovasi kreatif untuk dapat berada di puncak persaingan. Hal ini yang menyebabkan inovasi terhadap branding suatu produk tidak boleh berhenti dan seharusnya dilakukan secara kontinyu, terstruktur, kreatif, dan terukur.
Branding suatu produk adalah aktivitas yang sifatnya kontinyu dan penuh dengan inovasi-inovasi. Adalah suatu kesalahan jika berfikir bahwa “suatu produk yang sudah dikenal luas atau sudah mencapai target penjualan, maka proses branding terhadap produk tersebut sudah selesai”.
Pengertian Branding Menurut Para Ahli :
Kotler (2009)
Menurut Kotler, pengertian branding adalah pemberian nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari kesemuanya, yang dibuat dengan tujuan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa atau kelompok penjual dan untuk membedakan dari barang atau jasa pesaing.
Landa (2006)
Menurut Landa, pengertian branding adalah bukanlah sekedar merek atau nama dagang dari sebuah produk, jasa, atau perusahaan. Namun semuanya yang berkaitan dengan hal-hal yang kasat mata dari sebuah merek mulai dari nama dagang, logo, ciri visual, citra, kredibilitas, karakter, kesan, persepsi, dan anggapan yang ada di benak konsumen perusahaan tersebut.
Jenis-Jenis Branding :
1. Cultural Branding
Merupakan usaha pemberian identitas atau merek yang disesuaikan dengan keadaan reputasi suatu bangsa atau orang-orang dari daerah tertentu.
2. Product Branding
Merupakan usaha pemberian identitas pada sebuah produk yang mampu memengaruhi konsumen untuk memilih produk tersebut dibandingkan produk pesaing lainnya.
3. Geographic Branding
Sebuah usaha pemberian identitas yang memiliki tujuan dalam memunculkan gambaran dari produk atau jasa yang identik dengan nama sebuah lokasi sehingga bila lokasi itu disebut maka orang akan langsung mengingat brand tersebut.
4. Personal Branding
Usaha yang digunakan oleh perseorangan untuk menjadikan diri mereka sebagai brand yang dikenal dan diingat sehingga memiliki penilaian atau pandangan tersendiri dari masyarakat umum. Contoh personal branding adalah artis, pemusik, ataupun orang-orang terkenal lainnya.
5. Corporate Branding
Aspek branding dari sebuah perusahaan yang dimulai dari produk yang ditawarkan hingga kontribusi pegawai perusahaan terhadap masyarakat.
Unsur-Unsur Branding :
1. Nama Merek
Nama adalah hal pertama yang harus dipenuhi jika kita akan melakukan branding. Tanpa sebuah nama, maka produk tidak akan memiliki identitas yang akan memudahkannya untuk dikenali masyarakat.
2. Logo (logo type, monogram, bendera)
Dalam pembuatan logo, perhatikanlah faktor keunikan dan image yang sesuai dengan brand. Logo yang unik akan meninggalkan kesan tak terlupakan bagi konsumen.
3. Tampilan Visual
Tampilan visual ini bisa diaplikasikan pada desain produk, desain kemasan, desain seraga, dan lain sebagainya. Menggunakan tampilan visual dengan warna-warna yang cerah atau elegan akan menambah pencitraan terhadap sebuah produk.
4. Penggunaan Juru Bicara
Juru bicara dalam hal ini bisa jadi seorang co-founder dari perusahaan, maskot, tokoh perusahaan, atau orang terkenal yang telah diajak bekerja sama untuk meningkatkan pemasaran produk.
5. Suara (lagu tematik)
Kehadiran sebuah lagu akan melengkapi unsur visualisasi branding dan membuatnya lebih indah dan lebih diingat.
6. Kata-kata (slogan, tagline, jingle, akronim)
Slogan yang cerdas selalu meninggalkan kesan mendalam. Dalam proses pembuatan brand, gunakan kata- kata yang memiliki unsur ceria dan positif, mudah diingat, dan beda dari brand lain.
Jadi kegiatan branding tidak hanya berpusat pada produk yang ingin di sampaikan. Tapi juga memanfaatkan hal-hal di luar produk demi meningkatkan citra produk yang baik.
Disinilah bagian dari mindset kreatif harus diterapkan.
Bila melihat sebuah iklan rokok misalnya, rokok sebagai produk utama tidak pernah di gambarkan secara explisit. Iklan tersebut berusaha menaikan citra sebuah produk dengan memanfaatkan hal-hal di luar produk tersebut.
Itulah fokus utama dari setiap perjalanan branding.